courtesy of dltk-teach.com |
BANG! BANG! MEMBANTING! MEMBANTING! TIUPAN! TIUPAN!
Suara saksofon sang Ayam yang memekik, suara nyanyian sang Kucing yang meratap, suara drum sang Anjing yang menggebuk-gebuk, dan suara gitar sang Keledai yang tidak selaras.
THONK! THONK! SUARA MENDESING! SUARA MENDESING! TEPUK! MEMBANTING!
Kemudian mereka semua mulai bernyanyi dengan suara mereka yang sangat unik:
COCKA-DOODLE-DOO !! MEOOOW! REEER !! PAKAN! PAKAN!! BUNYI KELEDAI! BUNYI KELEDAI!!
Keributan tersebut menyebabkan gerombolan sang serigala bergegas secepat keluar dari gubuk tersebut.
Setelah para sang Serigala keluar, Musisi-musisi keliling tersebut memasuki gubuk kecil itu dan membersihkan gubuk dari kekacauan para sang Serigala, dan menghabiskan makanan-makanan karena mereka tidak ingin menyia-nyiakan makanan yang ditinggalkan oleh para kawanan sang Serigala.
Kemudian, mereka tertidur di sofa dan tempat tidur yang berada didalam gubuk kecil itu. Sang Ayam meletakkan saksofonnya di atas meja di samping dapur, sang Kucing menjilat air di mangkuk, sang Anjing membersihkan drumnya dan meletakkannya di samping tempat tidurnya, tapi sang Keledai sangat lelah sehingga dia meninggalkan gitarnya di pintu depan.
Musisi-musisi keliling tersebut tidak tahu bahwa keempat kawanan serigala itu telah merencakan sesuatu, mereka akan mengirim salah satu serigala ke gubuk kecil memastikan aman untuk kembali.
Sang Serigala mendekati gubuk kecil dan membuka pintu dengan hati-hati.
CREAAAAK !!, suara pintu terbuka.
Sang Serigala menunggu beberapa saat sebelum melanjutkan masuk kedalam gubuk. Didalam gubuk itu sangat gelap gulita dan sang Serigala tidak bisa melihat apa pun kecuali kegelapan. Saat ia mengambil langkah, kaki sang Serigala turun tepat di atas gitar sang keledai.
JREENGG! JREENGG! JREENGG! JREENGG!, suara gitar berbunyi.
Serigala dikejutkan oleh suara yang mengerikan seperti itu. Dia tersandung gitar yang membuatnya jatuh ke drum sang Anjing.
BAM! BANG! BAM! BANG!
Sang Serigala itu kemudian berusaha keras untuk menjaga keseimbangannya, namun kepalanya terbentur ke meja yang membuat mangkuk air sang Kucing terbalik ke kepala sang Serigala.
SUARA MENDESING! GUYURAN! SPLOOSH! GUYURAN!, suara air tumpah dan mangkuk terbalik.
Karena basah kuyup dan ketakutan, sang Serigala itu kemudian mencoba bangkit tetapi kepalanya terbentur saksofon sang Ayam.
PRANK! PRANK! PRANK! PRANK!, suara saksofon jatuh.
Sang Serigala panik dan akhirnya berlari keluar dari gubuk. Dia berlari melewati teman-temannya, kemudian teman-temannya pun mengikutinya sesaat setelah lewat. Sampai akhirnya mereka tidak pernah terlihat lagi.
Musisi-musisi keliling itupun memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke kota Bremen, karena mereka telah menemukan semua kebahagiaan dalam musik yang mereka dapat dalam satu sama lain.
Selama sisa hari-hari mereka, sang Ayam bermain saxophone sambil bernyanyi, sang Kucing sebagai penyanyi utama, sang Anjing bermain drum sambil bernyanyi, dan sang Keledai bermain gitar sambil bernyanyi, mereka tinggal di gubuk dan bermain musik untuk hewan-hewan yang tinggal di sekitarnya.
Tamat.
Cerita Sebelumnya : Petualangan Empat Musisi ke Kota Bremen 1 - Dongeng Jerman
Source : click disini
0 comments:
Post a Comment