Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, December 26, 2019

Baju Baru Sang Kaisar 1 - Dongeng Belanda

courtesy of dltk-teach.com
Dongeng Anak Dunia - Di suatu waktu, ada seorang Kaisar. Namun, sang Kaisar adalah orang yang cukup serakah. Dia menghabiskan banyak uang hanya untuk topi, sepatu, wig, mahkota, kain, perhiasan, jubah, tunik, celana pendek, dan bantalan bahu yang mewah.

Suatu hari di musim panas yang cerah, sang Kaisar bangun dari kamarnya dengan wajah yang tampak marah. Dia mengacak-acak kaus, stoking, dan celana panjangnya, tetapi dia tidak bisa menemukan apa pun yang ingin dia kenakan, dia mencari-cari celana, tunik, dan sepatunya, tetapi dia tidak menemukan apa pun yang ingin dia kenakan, dia bahkan memeriksa wig, topi, kain dan jubah, mahkota, perhiasan, dan bantalan bahu mewahnya, tetapi dia masih belum menemukan yang ingin dia kenakan.

"Geoffrey! Smith! Kemarilah!" sang Kaisar memanggil dua penasihatnya yang paling tepercaya.

Kedua pria itu masuk ke pintu kamar sang Kaisar, keduanya penasihatnya mengenakan pakaian yang luar biasa yang dibuat dari sutra terbaik dan permata paling langka.

"Ada apa, Yang Mulia?" Geoffrey bertanya sambil menundukkan kepalanya kepada sang Kaisar yang masih mengenakan baju tidur malam putihnya.

"Kami siap melayani Anda," kata Smith sambil membungkuk juga.

Sang Kaisar kemudian mengucapkan pidato panjang tentang pakaian yang ingin dia kenakan. Geoffrey dan Smith bertukar tatapan aneh ketika sang Kaisar berbicara sambil melemparkan tumpukan pakaian dan kain.

"Aku harus memiliki pakaian terbaik untuk dipakai pada kesempatan ini. Kirim pengumuman ke seluruh keKaisaran! Temukan aku dengan penjahit terbaik di seluruh negeri," kata sang Kaisar, Aku ingin mengenakan celana sutra, tunik berlapis emas, bantalan bahu fuschia, dan wig lavender besar di atasnya dengan mahkota bertatahkan mutiara. Dia bercermin sambil menghela nafas.

"Lihat? Tidak ada yang bisa aku pakai," katanya saat Geoffrey dan Smith saling bertukar pandang.

Hari itu, Geoffrey dan Smith mengirim utusan ke seluruh keKaisaran, mencari penjahit terbaik ke seluruh penjuru negeri.

Pada hari yang sama, sang Kaisar, Geoffrey, dan Smith sedang duduk di ruang permainan judi, ketika mereka mendengar dua ketukan berturut-turut di pintu.

KNOCK ... KNOCK ...

Smith berlari dan membuka pintu tersebut dan bertemu dengan seorang pelayan yang berdiri dengan dua anak kembar yang tampak kurus di belakangnya.

"Aku membawa si kembar bersaudara yang banyak orang bilang sebagai penjahit terbaik di seluruh negeri," kata pelayan itu sebelum menundukkan kepalanya dan keluar dari hadapan sang Kaisar.

Si kembar kurus berjalan ke kamar sang Kaisar. Mereka mendekati tempat sang Kaisar duduk, mereka menundukkan kepala dan saling tersenyum licik.

"Selamat siang, Kaisar. Kami telah mendengar masalah Anda," mereka berdua berbincang, memindai pakaian Kaisar. Sekali lagi, masing-masing kembar tersenyum licik pada satu sama lain.

"Apakah kalian benar-benar seorang yang ahli membuat pakaian?" Sesumbar sang Kaisar yang berdiri dengan mendorong dadanya kedepan dan berjalan di sekitar ruangan.

"Oh, kenapa ... Ya, Kaisar ... Yang Mulia," mereka berkata sambil membungkuk.

"Kain kami didapat dari tempat yang terpercaya, benang kami ditenun oleh laba-laba yang paling luar biasa dan perhiasan kami digali dari bumi yang paling dalam", kata saudara Lesaew yang pertama sambil berjalan di sekitar sang Kaisar seperti ular.

"Seluruh keKaisaran sudah bersuka ria akan kedudukan dan atas kehebatanmu" kata saudara Lesaew yang kedua sambil berjalan di belakang sang Kaisar dan tersenyum pada saudaranya.

"Tapi bayangkan saja perayaan yang akan terjadi setelah seluruh kerajaan melihatmu dalam desain pakaian yang paling mengesankan yang pernah mereka lihat!"

Lalu, Smith dan Geoffrey sekarang bertukar pandang curiga oleh kelakukan si kembar Lesaew. Sang Kaisar menoleh ke Lesaew bersaudara dan matanya berseri-seri saat melihat mereka:

"Betapa indahnya! Luar biasa indahnya! "

Sang Kaisar bertepuk tangan penuh gembira. "Geoffrey! Smith! Pastikan bahwa para tamu terhormat kita diberikan fasilitas yang terbaik dan bayar mereka dengan mahal, " Perintah sang Kaisar.

Geoffrey dan Smith memimpin Lesaew bersaudara ke ruang menjahit terbesar di keKaisaran. Ruangan itu dipenuhi tumpukan tumpukan kain halus yang belum dipotong; beberapa karung beludru diisi penuh dengan permata ruby, opal hitam, berlian, musgravit, dan permata garnet biru yang paling langka, kantong emas besar ditinggalkan oleh Geoffrey dan Smith, milik sang Kaisar dan di tengah ruangan berdiri sebuah patung manekin.

Lesaew bersaudara memandang sekeliling ruangan dengan mata yang berkilauan dan serakah. Mereka saling melirik, tersenyum aneh, dan tertawa terbahak-bahak.

"Tentu saja kita akan membodohi Kaisar itu," kata saudara laki-laki Lesaew pertama dengan riang.

"Kita akan membuat seluruh keKaisaran tertipu," jawab saudara laki-laki Lesaew kedua.

Selama sisa malam itu, saudara-saudara Lesaew menggulung kekayaan baru mereka, minum anggur, dan tertidur di tumpukan kain.

Pada hari sebelum prosesi, saudara-saudara Lesaew tetap berada di ruang jahit besar yang dikelilingi oleh harta karun.

Smith mendekati pintu ruang menjahit dan memanggil saudara-saudara Lesaew. Ketika pintu terbuka, Smith curiga melihat manekin di tengah ruangan tidak mengenakan apa-apa.

"Apakah kamu sudah selesai membuat pakaian Kaisar? Dia ingin sekali melihat pakaian buatan terbaik kalian, "Smith bertanya.

Dia melirik ke sekeliling ruangan dan memperhatikan bahwa semua kain telah ditumpuk dan diikat dengan tali tebal dan karung beludru permata dikencangkan ditutup dan ditempatkan di dekat dinding selatan. Smith semakin curiga.

Sebelum dia bisa protes, saudara-saudara Lesaew berjalan di sekeliling Smith dan membawanya lebih dekat ke manekin.

"Ciptaan terbaik kami adalah apa yang kami miliki di sini, tuan yang baik," kata sang saudara laki-laki Lesaew yang pertama.

"Ya, lihat! Arahkan perhatian Anda pada detail sulaman halus, pola sutra, warna-warna kaya seperti merah tua, biru laut, dan emas berkilauan, "bujuk Lesaew yang kedua.

Cerita Selanjutnya : Baju Baru Sang Kaisar 2 - Dongeng Belanda
Source : click disini
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...