Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Friday, September 24, 2021

Kisah Boots dan Saudara-saudaranya - Dongeng Inggris

 

courtesy of storiestogrowby.org

Dongeng Anak Dunia - Alkisah ada seorang ayah yang tinggal bersama ketiga anaknya. Nama mereka adalah Peter, Paul, dan Boots. Mereka sangat miskin, mereka tidak memiliki uang sepersenpun.

Suatu hari, sang ayah tahu apa yang harus dia lakukan. Dia memanggil putra-putranya untuk menghampirinya.

Lalu sang ayah berkata, "Makanan yang tersedia tinggal sedikit dan tidak akan cukup untuk kita semua." Sang ayah berfikir, mungkin sudah saatnya bagi mereka berkelana atau merantau untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Anak-anakku, mungkin inilah saatnya bagi kalian untuk hidup mandiri, agar kalian dapat melanjutkan hidup yang lebih baik lagi."

Di daerah tempat mereka tinggal, terdapat sebuah istana besar yang dipimpin oleh sang Raja. Sang Raja tinggal di sebuah istana di atas sebuah bukit yang sangat besar. Dia suka melihat keluar dan melihat ke bawah ke daratan. Tapi pandangannya terhalang pohon ek yang besar dan tumbuh sangat cepat sehingga menutupi jendela kamar tidurnya. Pohon tersebut sangat lebar sehingga menghalangi semua sinar matahari masuk ke dalam. Hal tersebut membuat sang Raja tidak senang dengan pemandangan itu!

Sang Raja berkata, dia akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang bisa menebang pohon ek. Tapi tidak ada yang bisa melakukannya. Karena begitu satu batang pohon ditebang, tumbuh dua batang pohon lagi.

Kalian tahu bahwa bukit di bawah istana Raja terbuat dari batu yang kokoh. Tidak ada air sumur yang bisa naik melalui batu yang kokoh itu. Jadi Raja tidak memiliki air sumur segar untuk diminum. Dia tidak bisa mengerti mengapa semua orang di kerajaan lain memiliki air sumur yang bersih dan segar untuk diminum, sedangkan di kerajaannya tidak ada sama sekali!

Kemudian sang Raja membuat pengumuman. Siapa pun yang bisa menebang pohon ek dan menggali sumur air bersih di istana, akan mendapatkan setengah harta dari kerajaan.

Bisa dibayangkan ada banyak orang yang datang untuk mencoba peruntungannya! Tetapi untuk semua penebang dan untuk semua penggalian tidak ada yang bisa berhasil. Pohon ek malah menjadi lebih lebar dan lebih tinggi di setiap tebangan. Dan batu di bawah istana bahkan tidak pecah.

Ketika Peter, Paul dan Boots mendengar pengumuman sang Raja, mereka melompat kegirangan. Mereka juga akan mencoba! Sang ayah senang - bahkan jika putranya tidak memenangkan setengah kerajaan, mereka mungkin bertemu seseorang di jalan yang bisa memberi mereka pekerjaan. Dan setidaknya mereka bisa makan enak. Jadi sang ayah mengucapkan selamat tinggal kepada putra-putranya dan berharap mereka baik-baik saja. Dan ketiga bersaudara itupun berangkat.

Di sepanjang satu sisi jalan hutan muncul sebuah bukit yang curam. Saat mereka berjalan, mereka mendengar sesuatu memotong dan memotong di sisi bukit lainnya.

"Aku ingin tahu apa yang dipotong di atas bukit itu?" kata Boots.

"Sejak kapan seorang penebang kayu menebang di atas bukit?" kata Petrus dan Paulus.

"Yang ini terdengar berbeda," kata Boots. "Aku ingin mencari tahu apa itu."

Boots mendaki bukit yang curam untuk melihat dari mana suara itu berasal. Ketika dia sampai di tempat itu, dia sangat terkejut saat melihat ada kapak yang berdiri di sana memotong pohon dengan sendirinya tanpa ada seorangpun yang memegangnya, di batang pohon cemara.

"Selamat siang! mengapa kamu berdiri di sini sendirian dan memotong pohon?"

"Ya. aku telah lama berdiri disini sendirian memotong pohon sambil menunggu dirimu, " kata sang Kapak.

"Kini, aku telah berada disini untukmu," kata Boots. Dia mengambil Kapak itu dan menyelipkannya di bawah ikat pinggangnya. Kemudian dia bergegas mengejar saudara-saudaranya.

Mereka semua kembali melanjutkan perjalanan. Lalu, mereka berjalan di bawah tebing berbatu yang curam. Di atas bebatuan, mereka mendengar suara yang terdengar seperti menggali.

"Aku ingin tahu apa yang digali di atas batu itu."

"Apa yang kau pikirkan!. Apakah kamu tidak pernah mendengar burung pelatuk?" Kata Peter dan Paul sambil tertawa. 

"Tapi ini terdengar berbeda, aku akan pergi untuk melihat suara apa itu." kata Boots.

Maka berangkatlah dia untuk memanjat batu. Saudara-saudaranya hanya tertawa dan mengolok-oloknya.

Ketika Boots mendekati puncak bebatuan, dia melihat dengan sangat heran karena sekop yang berdiri di sana menggali dengan sendirinya.

"Selamat siang!, mengapa kamu berdiri di sini sambil menggali dan menyekop sendirian!"

"Aku sudah lama melakukan hal ini sendirian karena menunggumu." Kata Sekop.

"Nah, sekarang aku telah berada disini untukmu," kata Boots. Dia mengambil Sekop itu. Menyelempangkannya di atas bahunya, lalu dia bergegas kembali ke saudara-saudaranya.

Mereka semua melanjutkan perjalanannya kembali, sampailah mereka di sebuah sungai kecil. Mereka semua haus setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Dan mereka berbaring di tepi sungai untuk minum.

"Aku ingin tahu dari mana semua air ini berasal," kata Boots.

"Kamu bilang apa?, kamu bertanya-tanya dari mana air itu berasal?" kata Petrus dan Paulus. "Kami bertanya-tanya ada apa denganmu! Siapa yang peduli dari mana air berasal?"

"Terserah kalian berkata apa, aku ingin mencari tahu asal dari air ini," kata Boots. Lalu dia pergi.

Saat dia berjalan, sungai itu semakin kecil. Akhirnya, dia melihat sumber air tersebut dari tumbuhan walnut atau kacang kenari.

"Selamat siang!. Kamu sudah lama berada di sini, dan membiarkan airnya mengalir deras dengan sendirinya?"

"Ya, aku telah membiarkan airnya mengalir deras sepanjang hari dan menunggumu."

"Aku telah datang," kata Boots. Dia menutup lubang itu dengan lumut, agar airnya tidak mengalir lagi. Lalu dia memasukkan Walnut ke dalam sakunya dan berlari kembali ke saudara-saudaranya.

Tetapi saudara-saudaranya sudah lebih dulu pergi ke kota. Semua orang di kerajaan tahu bagaimana mereka bisa mendapatkan setengah harta kerajaan dengan hanya menebang pohon ek besar dan menggali sumur raja. Begitu banyak dari mereka sudah datang untuk mencoba peruntungan mereka. Tapi semua gagal dan sekarang pohon ek itu dua kali lebih lebar, dan dua kali lebih tinggi dari sebelumnya! Dan tidak ada satu pun batu yang dapat dipecah.

Sang Raja marah dan berkata. "Mereka semua hanya membuang-buang waktuku saja. Mulai sekarang, siapa pun yang mencoba dan tidak dapat menebang pohon ek, akan kumasukkan ke dalam kapal dan dikirim ke pulau yang jauh dan tak berpenghuni.

Saat Boots telah sampai dikota, kedua saudara laki-lakinya telah mencoba dan gagal. Mereka sudah berada di kapal menuju ke pulau yang jauh.

Sekarang Boots pergi ke Raja, dan meminta untuk mengambil gilirannya.

"Apa yang membuatmu berpikir bahwa kamu akan melakukan lebih baik daripada saudara-saudaramu?" bentak Raja.

"Jika kamu gagal, kamu akan bernasib sama dengan saudara-saudaramu." Kata sang Raja

"Ya aku tahu, aku hanya ingin mencoba dulu, jika Raja mengizinkan" kata Boots.

Jadi sang Raja berkata kepada Boots untuk segera melakukannya, karena itu tidak akan memakan waktu lama. Kemudian Boots mengeluarkan Kapak dari bawah ikat pinggangnya.

"Potong dan tebang pohon ek itu", Kata Boots. Tidak lama kemudian pohon ek ditebang!

Ketika pohon ek telah selesai ditebang, Boots meraih Sekop di atas bahunya.

"Menggali!" katanya pada Sekop. Sekop mulai menggali dan menggali sampai tanah dan batu terbang keluar. Lalu terlihatlah sebuah lubang yang telah digali tepat di sebelah istana.

Boots mengeluarkan Walnut dan meletakkannya di dalam sumur. Dia mencabut sumbat lumut.

"Biarkan air mengalir," kata Boots. Jadi Walnut membiarkan air keluar dalam aliran besar. Dalam waktu singkat, air dingin yang segar keluar setinggi air mancur. Kini sang Raja memiliki air yang dia inginkannya!

Boots adalah orang yang telah menebang pohon ek dan Boots jugalah orang yang telah menggali sumur di halaman istana. Oleh karena itu Boots berhak mendapatkan setengah harta kerajaan, seperti yang dijanjikan sang Raja.

Sang Raja tersenyum bahagia. Boots berkata kepada sang Raja, "Yang mulia Raja, biarkan semua orang yang sebelumnya datang mencoba untuk menebang pohon ek dan menggali sumur pulang dari pulau itu?"

Sekarang sang Raja sangat senang dengan sinar matahari masuk melalui jendelanya, dan air segar yang dia inginkan, sehingga dia berkata ya. Maka Petrus dan Paulus pun kembali.

Selesai.

Source : click disini

Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...