Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Wednesday, November 16, 2016

Sejarah Jack Sang Pembunuh Raksasa 2 - Dongeng Inggris

Courtesy of My Imagination, Experience, and Dream - WordPress.com
dongeng anak dunia - Raksasa itu, sekitar tengah malam datang memasuki kamar Jack, dan dengan gada besar ditangannya, dia menghantam banyak pukulan di tempat tidur, ditempat dimana Jack telah meletakkan billet atau kayu dan kemudian ia kembali ke kamarnya sendiri, dalam pikirannya dia telah mematahkan banyak tulang-tulang dari badan Jack.

Pagi-pagi Jack memasang wajah berani dan masuk ke ruangan raksasa untuk berterima kasih padanya karena telah diizinkan untuk menginap. Raksasa yang melihat dia masih hidup mulai terbata-bata bicaranya, "Oh itu! Bagaimana, apakah Anda tidur nyenyak semalam? Apakah Anda mendengar atau melihat kejadian di tengah malam tadi?" tanya sang raksasa.

"Tidak ada yang berbicara," kata Jack asal-asalan, "semalam hanya ada tikus, kemudian saya memberinya tiga atau empat pukulan di ekornya, karena mengganggu saya tidur, tapi saya segera pergi tertidur kembali." jawab sangat santai.

Raksasa itu bertanya-tanya dalam hatinya, namun ia tidak menjawab sepatah kata pun, kemudian pergi ke dapur untuk membawa dua mangkuk besar berisikan puding dengan tergesa-gesa untuk sarapan mereka. Jack ingin membuat raksasa percaya bahwa dia bisa makan sebanyak sang raksasa, sehingga ia membuat tas dari kulit di dalam mantelnya, dan memasukkan dengan cepat puding tersebut ke dalam tasnya, sementara ia tampaknya memasukkannya ke dalam mulutnya.

Ketika sarapan sudah selesai, dia berkata kepada raksasa, "Sekarang saya akan menunjukkan beberapa trik, lihatlah baik-baik saya dapat menyembuhkan semua luka dengan sentuhan, Aku bisa memotong kepala saya dalam satu menit, dan put berikutnya telah menempel lagi di pundak saya, Anda akan melihat contohnya," Dia kemudian memegang pisau, merobek tas dr kulit di depan perut, dan semua dilakukan dengan tergesa-gesa sehingga puding berhamburan keluar dari dalam perut jatuh di atas lantai.

Sang raksasa yang merasa malu dan tidak mau kalah dengan seorang anak kecil seperti Jack, melakukan hal yang sama seperti Jack. Dia menyambar pisau kemudian menusuk amblas ke dalam perutnya sendiri, dan saat-saat berikutnya dia turun terhuyung ke bawah lantai kemudian mati.

Jack melakukan perjalanan dari bukit yang tinggi, dan pada hari ketiga dia datang ke hutan besar dan luas melalui jalan yang berliku-liku. Baru saja dia masuk sebuah hutan ketika dia melihat raksasa mengerikan menyeret seorang ksatria tampan dan istrinya dengan rambutnya. Jack turun dari kudanya, dan mengikatnya di pohon oak, Jack mengenakan mantel yang terlihatnya, di mana ia membawa pedang tajamnya.

Ketika ia datang menghampiri sang raksasa, dia membuat beberapa stroke padanya, tapi tidak bisa mencapai tubuhnya, namun terluka pahanya di beberapa tempat yang panjang dan lebar, kemudian meletakkan kedua tangan pada pedangnya dan bertujuan dengan sekuat tenaga akan memotong kedua kakinya. Kemudian Jack menusukkan pedangnya ke dalam tubuh raksasa, seketika sang rakasa mengerang kesakitan dan berakhirlah dengan kematian.

Ksatria dan istrinya mengucapkan terima kasih kepada Jack karena telah ia selamatkan, dan mengundangnya ke rumah mereka untuk menerima hadiah yang tepat untuk jasanya. "Tidak," kata Jack, "Saya akan membunuh raksasa lainnya karena saya telah menemukan tempat tinggal rakasa ini."

Kemudian, ia menaiki kudanya dan segera setelah melihat raksasa lain yang sedang duduk di blok kayu menunggu kembali saudaranya yang pergi, Jack turun dari kudanya, dan memakai mantel yang tak terlihat itu, ia mendekat dan bertujuan memukul kepala raksasa itu, tapi hilang tujuannya, ia hanya memotong hidungnya. Namun, dengan gerak cepat Jack menikam jantung sang raksasa dengan pedang tajamnya dan akhirnya sang raksasa mati.

Jack kemudian melanjutkan perjalanannya, ia melakukan perjalanan di atas bukit dan lembah-lembah, sampai tiba di kaki gunung yang tinggi ia mengetuk pintu sebuah rumah yang sepi, dan terlihat orang tua yang membiarkan dia masuk.

Ketika Jack duduk, seorang pertapa menyapa dirinya, "Anakku, di puncak gunung ini adalah kastil yang mempesona, di huni oleh Galligantus raksasa dan penyihir keji. Aku meratapi nasib putri Duke, dan mereka menculiknya ketika sedang berjalan di kebun ayahnya, dan dibawa ke sini kemudian disihir berubah menjadi rusa."

Jack berjanji bahwa di pagi hari dengan resiko hidupnya, ia akan mematahkan pesona sihirnya. Setelah tidur nyenyak, ia bangun pagi kemudian mengenakan mantel tak terlihat, dan bersiap-siap untuk usahanya kali ini menyelamatkan putri Duke.


Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...