Courtesy of fasabbih.blogspot.com |
Namun apa yang terjadi dengan seekor kuda dan seekor rusa jantan dibawah sana, ternyata mereka sedang bertengkar hebat. Pertengkaran yang tidak ada yang mau mengalah, mereka saling ejek, mereka saling memaki, mereka saling memfitnah dan pada akhirnya mereka berhenti bertengkar karena kacapaian, tidak ada yang mau mengalah. Mereka berpisah ketempat kelompoknya mereka masing-masing.
Namun sang kuda yang pedendam membawa sakit hatinya pada dendam yang membakar jiwa raganya, sang kuda kini sakit hati.
"Akan kubalaskan sakit hati ini, tunggu saja waktunya!" berkata sang kuda dalam hatinya.
Sang kuda pergi berlalu tetapi bukan untuk pulang kekelompoknya melainkan pergi mencari pemburu yang biasanya berada di pinggiran hutan tersebut.
Usahanya mencari sang pemburu pun berhasil ditemui sang kuda, walaupun sangat bersusah payah dalam mencarinya. Setelah sampai dihadapan sang pemburu, sang kuda pun menyampaikan maksud kedatangannya, "aku sangat sakit hati dengan sang rusa jantan yang telah memaki-makiku, juga telah menghinaku! Maksud kedatanganku kemari hanya ingin meminta bantuan darimu!" sang kuda bertutur.
"Tentu saja aku akan membantumu, sang kuda," jawab sang pemburu. "Namun kamu juga harus menuruti, yang akan aku lakukan terhadap kamu!"
"Apakah itu, hai sang pemburu?" sang kuda bertanya.
"Aku harus bersamamu setiap saat, maka untuk itu aku akan memasang sadel tempat duduk diatas punggungmu!, kemudian Aku akan menyimpan besi ini dikedua rahangmu, sehingga aku dengan mudah bisa mengendalikanmu dari atas punggungmu. Itulah syarat yang harus kamu patuhi,"" kata sang pemburu.
"Asalkan semua dendam sakit hatiku terbalaskan aku akan suka rela membawamu dipundakku setiap saat" jawab sang kuda.
Maka alat-alat itu kemudian dipasang ditubuh sang kuda, kemudian sang pemburu naik diatas pungungnya terlihat sangat gagah sekali sang pemburu ketika itu.
Mereka berdua berangkat mencari sang rusa jantan untuk membalas dendam sang kuda yang sakit hatinya. Waktu berganti sang pemburu yang berada diatas punggung kuda akhirnya menemukan sang rusa jantan dan dapat dilumpuhkan dengan panahnya sang pemburu, selesailah dendam sang kuda kini telah terbalaskan.
"Baiklah sang pemburu kamu boleh turun dari pungungku!" berseru sang kuda kepada sang pemburu.
"Jangan lupa kamu juga harus melepaskan barang yang ada dimulut dan dipungungku!" sang kuda menyambung pembicaraanya.
"Tentu-tentu aku akan melepaskan semua ini, namun tidak sekarang!" sang pemburu menjawabnya dengan tenang.
"Mungkin nanti, ketika aku sudah tidak membutuhkanmu lagi sang kuda, entah kapan itu waktunya!" jawabnya.
Ketika kita membutuhan orang lain, orang lain pun akan mengikat kita dengan kebutuhannya. Sekian.
Wasalam.
oleh : mamang
edit : galih
Advertising - Baca juga:
- Jenderal Iran Terbunuh Oleh ISIS Di Suriah
- Sang Ayam dan Permata - Dongeng Yunani
0 comments:
Post a Comment