Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Tuesday, July 26, 2016

Asal Muasal Sang Guntur - Dongeng Indonesia

Courtesy of bookcover.mywapblog.com
dongeng anak dunia - Tersebutlah pada zaman dahulu kala, tatkala sang manusia hidup berdampingan dengan bangsa Peri di alam dunia ini.

Mekhala sang Peri cantik yang sangat pandai adalah murid dari seorang guru yang bernama shie seorang pertapa yang sangat sakti dalam segala hal ilmu.

Guru Shie juga mempunyai seorang murid yang sang sangat pandai bernama sang Ramasaur. Namun dalam hal lain, Mekhala lebih pandai dibandingkan sang Ramasaur sehingga kadang kala dia menjadi iri terhadap sang Peri cantik tersebut.

Tetapi sikap sang Guru Shie setelah mengetahui anak murid lelakinya yang selalu iri terhadap sang Peri cantik. Dia tetap tidak berubah, sikap dia sangat menyayangi keduanya.

Dalam kasih sayang yang diterapkannya untuk mendidik mereka berdua, sang Guru Shie selalu bersikap adil tidak pernah membeda-bedakan, sikapnya beliau selalu bijak dalam memberikan didikkan.

Guru Shie adalah contoh dari seorang pendidik yang bijaksana dan selalu ada untuk muridnya bila kesusahan dalam menuntut sebuah ilmu pelajaran yang sangat rumit.

Dalam suatu hari sang Guru Shie telah siap dengan perintahnya kepada kedua muridnya, "Carilah secawan embun serta kalian berdua harus cepat mendapatkannya, sebab embun itu akan kuubah menjadi sebuah permata yang akan bisa mengabulkan segala permintaan yang kalian suka," berkata sang Guru Shie.

Terbayang harta kekayaan yang melimpah-ruah dalam segala kemewahan yang tiada tara, dalam benak sang Ramasaur dengan sifat tamak dan keinginan serakahnya.

Namun sangat berbeda dengan pemikiran sang Mekhala sang Peri cantik mencari secawan embun bukanlah hal yang gampang baginya, dia harus bekerja dan berpikir keras untuk mendapatkannya, perjuangan yang harus disertai dengan kesabaran.

Pagi-pagi buta sekali mereka berdua telah siap di hutan mencari embun satu cawan yang diperintahkan sang Guru Shie.

Sang Ramasaur dengan sangat bernafsu mencabuti rumput dan tanaman-tanaman kecil yang basah kena embun pagi untuk dituangkan pada sebuah cawan yang telah dibawanya.

Namun hasilnya tidaklah maksimal, sebab setiap embun yang akan dimasukkan selalu jatuh sebelum masuk kedalam lubang cawan tersebut. Dengan demikian dia menjadi sangat kecewa sekali, namun dia tetap terus berusaha.

Sementara sang Peri cantik Mekhala, sehelai kain telah dibawanya untuk menyerap embun yang menempel di dedaunan, lalu dengan sangat perlahan helai kain yang sudah basah tersebut diperas dan dimasukkan kedalam lubang cawan.

Dan hasilnya cukup bagus walaupun dengan sedikit-sedikit cawan terus terisi air embun dan lama kelamaan cawan pun telah penuh dengan air embun pagi.

Dan setelah itu sang Peri cantik Mekhala pun berlalu menemui sang Guru Shie untuk memperlihatkan hasil dari usaha mengumpulkan embun pagi dalam cawan.

Guru shie pun menilai hasil pekerjaan muridnya, sang Peri cantik yang memang sangat pintar dalam segala hal sesuai janji yang telah diucapkan sang Guru Shie merubah embun menjadi permata yang indah besarnya seukuran jempol ibu jari orang dewasa.

"Ucapkan keinginanmu lalu sejajarkan permata ini di keningmu, niscaya segala keinginan yang engkau hajatkan akan terkabul," berkata sang Guru Shie kepada sang Mekhala sang Peri cantik.

Dengan permata itu sang Mekhala akan mencoba apa yang telah diajarkan sang Guru Shie maka dalam sekejab saja tubuhnya telah berada diangkasa raya melayang bagikan seekor burung Rajawali yang sangat gagah dan sangat anggun dari seorang putri Peri yang memiliki wajah begitu mempesona.

Ramasaur akhirnya berhasil pula mendapatkan secawan embun walaupun embun tersebut tidak sejernih yang didapatkan sang Mekhala.

Dengan rasa malu sang Ramasaur menyerahkan hasil kerjanya kepada sang Guru Shie. "Engkau memang kalah cepat dari saudari seperguruanmu namun jangan takut aku tetap akan memberikan hadiah dari hasil jerih payahmu," berkata sang Guru Shie.

Tak lama kemudian sang Guru Shie datang kembali sambil membawa sebuah kapak sakti yang terbuat dari bahan perak.

"Engkau harus mempergunakan kapak sakti ini hanya untuk membela diri bila mana engkau dalam keadaan bahaya," tutur sang Guru Shie.

Kesaktian kapak perak tersebut adalah bila mengenai sasaran apa saja, sang kapak akan sanggup menghancurkannya tak terkecuali sebuah gunung pun akan hancur berkeping-keping.

"Baiklah Guru saya akan menurut apa yang Guru katakan," sang Ramasaur menjawabnya lalu pergi dari hadapan sang guru.  

Rasa iri yang selalu menghantui hatinya terus saja bergejolak dalam hati sang Ramasaur, tatkala dalam satu kesempatan dia melihat sang Mekhala sedang melayang-layang diangkasa raya, kapak pun dicabutnya dan dilemparkan menuju sasaran sang Peri cantik.

Melihat ada bahaya datang mengancam sang Mekhala Peri cantik lalu menangkiskan permatanya dan akibat yang ditimbulkan sangatlah dahsyat sekali, cahaya yang menyilaukan mata terjadi dari benturan yang sedang terjadi.

Itulah benturan yang selalu terjadi sampai sekarang tatkala kita melihat langit gelap serta akan turunnya hujan maka terjadilah badai guntur yang menggelegar, guntur itulah suara yang membahana memekakkan telinga siapa saja.

Sekian.

Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...