Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Friday, January 10, 2020

Jack dan Pohon Kacang 1 - Dongeng Spanyol

courtesy of dltk-teach.com
Dongeng Anak Dunia - Pada suatu hari, hiduplah seorang wanita janda dan putranya bernama Jack, mereka tinggal di tanah pertanian kecil milik mereka di pedesaan.

Setiap hari, Jack membantu ibunya mengerjakan tugas-tugas seperti memotong kayu, menyiangi kebun dan memerah susu sapi. Tetapi terlepas dari semua kerja keras mereka, Jack dan ibunya sangat miskin bahkan untuk makan merekapun tidak cukup.

"Apa yang akan kita lakukan, apa yang harus kita lakukan?" kata wanita tua itu, suatu hari di musim semi. "Kita tidak punya cukup uang untuk membeli benih untuk pertanian tahun ini! Kita harus menjual sapi kita dan uangnya cukup untuk membeli benih menanam tanaman yang baik."

"Baiklah, ibu," kata Jack, "Aku akan pergi ke kota dan menjual sapi kita si Bessy."

Jack mengambil tali pengikat sapi di tangannya, dia berjalan melewati gerbang taman dan pergi menuju kota. Ketika Jack sedang berjalan, dia bertemu dengan seorang lelaki tua yang berwajah lucu dan berkata kepadanya, "Selamat pagi, Jack."

"Selamat pagi Pak," kata Jack sambil bertanya-tanya bagaimana lelaki tua itu tahu namanya.

"Mau kemana kamu pergi pagi-pagi ini?" tanya pria itu.

"Aku ingin pergi ke pasar untuk menjual sapi, si Bessy."

"Wah, anak yang sangat berbakti!" seru lelaki itu, "Aku punya kesepakatan khusus untuk bocah lelaki sepertimu."

Lelaki tua itu memandang sekeliling untuk memastikan tidak ada yang melihat dan kemudian dia membuka tangannya dan menunjukkan kepada Jack apa yang dipegangnya.

"Kacang polong?" tanya Jack, tampak agak bingung.

"Tiga biji kacang ajaib tepatnya, anak muda. Satu, dua, tiga! Begitu ajaibnya biji-biji kacang ini, sehingga jika kamu menanamnya di malam hari, pada pagi hari biji-biji kacang ini akan tumbuh hingga ke langit," kata lelaki tua yang lucu itu. "Dan karena kamu anak yang sangat baik, biji-biji kacang ini milikmu semua dengan pertukaran sapi milikmu."

"Betulkah?" kata Jack, "dan apakah benar biji kacang ini ajaib?"

"Ya benar! Jika ternyata tidak benar, kamu bisa mendapatkan kembali sapimu."

"Yah, itu sangat adil," kata Jack, ketika dia menyerahkan sapinya si Bessy dan mengantongi kacang, Jack kembali ke rumah untuk menunjukkan biji kacang yang dia dapat kepada ibunya.

"Sudah pulang, Jack?" tanya ibunya; "Ibu tahu sekarang kamu sudah tidak punya sapi lagi - kamu sudah menjualnya begitu cepat. Berapa uang yang kamu dapatkan dari hasil menjual sapi kita?"

Jack tersenyum dan merogoh sakunya, "Lihat saja kacang ini, ibu. Biji kacang ini ajaib, tanamlah semalaman dan ----"

"Apa!" seru ibu Jack. "Oh, anak bodoh! Bagaimana kamu bisa memberikan sapi perah kita hanya untuk tiga buah biji kacang yang sangat sedikit." Ibu Jack merasa sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan anak nya jack dan dia pun menangis.

Jack berlari ke lantai atas ke kamarnya yang kecil, dia sangat menyesal dan melemparkan biji-biji kacang itu dengan marah ke luar jendela sambil berpikir, "Bagaimana bisa aku sebodoh itu - aku telah menghancurkan hati ibuku." Setelah banyak bolak-balik, akhirnya Jack tertidur.

Ketika Jack bangun keesokan paginya, kamarnya tampak aneh. Matahari bersinar ke bagian yang tidak seperti biasanya, semua terlihat gelap dan teduh. Jack melompat dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah jendela. Dan kalian, apa yang dia lihat? Mengapa kacang-kacangan yang telah dilemparnya keluar dari jendela ke kebun telah tumbuh menjadi batang kacang besar yang naik dan naik dan naik sampai mencapai langit dengan begitu cepat.

Dengan menggunakan dedaunan dan tanaman yang merambat seperti anak tangga, Jack memanjat dan memanjat sampai akhirnya ia mencapai langit. Dan ketika dia sampai di sana, dia menemukan jalan yang panjang dan lebar yang berkelok-kelok menembus awan menuju sebuah kastil persegi yang tinggi.

Jack berlari menyusuri jalan itu menuju kastil dan tepat ketika dia sampai, pintu terbuka dan terlihat wanita raksasa yang mengerikan, dengan satu mata yang besar di tengah dahinya.

Begitu Jack melihatnya, dia berbalik untuk melarikan diri, tetapi wanita raksasa itu menangkapnya dan menyeretnya ke kastil.

"Jangan terburu-buru, aku yakin anak lelaki yang sedang tumbuh sepertimu ingin makan makanan yang enak dan lezat" kata wanita hebat, besar, tinggi, "Aku sudah banyak membuat sarapan untuk makan pagi ini."

Yah, bagaimanapun juga, wanita raksasa itu bukan makhluk yang buruk. Dia membawa Jack ke dapur dan memberinya sepotong keju dan segelas susu. Tapi baru beberapa gigitan, seluruh rumah mulai terasa bergetar dengan suara langkah kaki seseorang yang datang.

"Ya ampun,! Itu suamiku," kata wanita raksasa itu terlihat cemas sambil meremas-remas tangannya, "apa yang harus kulakukan?. Aku seharusnya tidak membiarkanmu berada disini untuk sarapan. Ayo cepat dan lompat ke sini. " Jack bergegas lompat ke panci tembaga yang besar dan dia duduk mengumpat tepat ketika suami sang wanita raksasa masuk.

Cerita Selanjutnya : Jack dan Pohon Kacang 2 - Dongeng Spanyol
Source : click disini
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...